Wisata buat sebagian orang adalah hanya untuk menyenangkan diri, berlibur dari rutinitas harian. Tetapi beberapa orang ada yang menjadikan tujuan wisata untuk mencari pengetahuan, seperti jejak sejarah, peninggalan masa penjajahan. Mungkin Anda bagian dari wisatawan yang menjelajahi sebuah kota untuk mencari jejak sejarah. Jika iya, cobalah jadikan Kota Bandung sebagai destinasi wisata sejarah.

Bandung memang dapat dikatakan kota wisata yang lengkap, terdapat aneka wisata dari kuliner, belanja murah, edukatif, sampai wisata sejarah. Banyaknya lokasi wisata membuat hotel di Bandung tumbuh dengan pesat, salah satunya Hotel Aston Bandung. Hotel berbintang empat yang terletak di Jalan Junjunan ini tidak jauh dari beberapa lokasi wisata. Jika tertarik, Anda bisa mencari tahu hotel ini di website https://republikwisata.com/.

Pemilihan hotel dekat dengan lokasi wisata banyak memiliki keuntungan bagi wisatawan, seperti lebih hemat waktu, tenaga, dan biaya transportasi. Jadi begitu Anda tertarik untuk menjadikan suatu kota sebagai destinasi wisata. Selain mencari info wisata apa saja yang ada di sana, carilah info hotel terdekat dari lokasi wisata tersebut. Di Jalan Junjunan cukup dekat ke beberapa lokasi wisata sejarah yang akan Anda tuju loh.

Baca Juga: Surga Pantai di Amatoa Resort

Jika Anda penasaran wisata sejarah apa saja yang berada tidak jauh dari Hotel Aston Bandung, berikut ini ulasan beberapa tempat wisata tersebut:

Jalan Braga

Jalan ini menjadi salah satu icon Kota Bandung, sebagai tempat wisata kuliner, tempat spot foto yang menarik, dan tempat untuk hangout yang ayik. Terutama di malam hari, tempat ini menjadi banyak pilihan wisatawan dan warga Bandung. Tetapi di balik semua itu, Jalan Braga merupakan salah satu jejak sejarah kolonial yang masih bisa Anda nikmati.

Bangunan pertokoan di Jalan Braga merupakan peninggalan kolonial Belanda, karena memang sejak jaman Hindia Belanda jalan tersebut dijadikan sebagai tempat usaha. Usaha yang didirikan pengusaha Belanda, seperti bar, restoran, tempat hiburan, toko-toko pakaian, dan hotel. Juga tempat nongkrong para bangsawan Belanda saat itu, mereka menjadikan lokasi ini sebagai tempat hiburan, selain usaha.

Jika Anda benar-benar ingin larut dalam sejarah kolonial Belanda, di jalan ini terdapat restoran peninggalan Kolonial Belanda, salah satunya Braga Permai atau Maison Bogerijen yang dibangun sekitan tahun 1923. Restoran yang pada jamannya termasuk restoran elit ini, sampai sekarang menyuguhkan kuliner yang lezat sekali https://siasyariah.com/tempat-wisata.

Masjid Raya Bandung

Masjid Raya Bandung termasuk bangun bersejarah, dibangun sekitar tahun 1810. Sejak abad 19 hingga tahun 2001, masjid tersebut sudah mengalami beberapakali perubahan bangunan. Sebuah perjalanan yang panjang sekali hingga masjid ini diresmikan tahun 2003 oleh Gubenur Jawa Barat. H.R.Nuriana.

Awalnya Masjid Raya Bandung memiliki disain bangunan khas Sunda, dan dinamakan Masjid Agung. Masjid ini pernah menjadi bagian dari jejak sejarah Konferensi Asia Afrika, para tamu yang mengikuti Konferensi Asia Afrika sholat di sana. Kini masjid Raya Bandung memiliki arsitektur Arab yang berdiri megah dengan dua menara kembar setinggi 81 m. Anda bisa melihat view kota Bandung dari menara ini, yang dibuka setiap sabtu dan minggu.

Museum Konferensi Asia Afrika

Museum Konferensi Asia Afrika merupakan saksi sejarah tempat diadakannya Konferensi Asia Afrika Dimana bertemunya pemimpin bangsa-bangsa Asia-Afrika pada tanggal 18-24 April 1955, untuk menyatukan perdamaian dunia. Beberapa peserta konferensi Asia Afrika melakukan sholat di Masjid Raya Bandung, mereka berjalan kaki dari masjid ke Gedung Merdeka yang kini dibuat Museum Konferensi Asia Afrika.

Di dalam Museum ini terdapat diorama saat Konferensi Asia Afrika berlangsung, saat itu situasi dunia masih dipengaruhi Perang Dunia ke II. Tampak Presiden Pertama RI sedang memberikan pidato dihadapan sejumlah pemimpin dunia yang hadir dalam konferensi ini. Memasuki Museum Konferensi Asia Afrika, Anda akan menemukan jejak sejarah kehebatan bangsa Indonesia dulu, mampu menyatukan para pemimpin negara.

Pemakaman Belanda Ereveld Pandu

Komplek pemakaman ini bisa dikatakan sebagai salah satu jejak sejarah di Indonesia, menjadi saksi bisu. Di sini tidak diperbolehkan untuk spot foto yang komersil, namun bila Anda ingin mengunjungi sebagai pengetahuan sejarah dan arsitektur jaman kolonial diijinkan.

Di Pemakaman Belanda Erveld Pandu tertata cukup rapi, yang dimakamkan di sini adalah tokoh-tokoh militer, korban perang Jepang. Selain itu terdapat dua monumen untuk penduduk sipil dan prajurit yang dimakamkan tanpa nama. Saat memasuki pemakaman ini terdapat gerbang yang memiliki arsitektur khas Belanda.

Baca Juga: Udah mau Liburan Panjang aja. Ini tips wisata Tanpa Perlu Cuti !

Selain pilihan wisata di atas, masih banyak lagi terdapat lokasi wisata sejarah di Bandung, tidak cukup jika diulas semuanya dalam sebuah artikel pendek. Sebaiknya Anda segera menjejak kaki ke sana, untuk mencari jejak sejarah yang masih tertinggal di Kota Bandung.

Kunjungi Link Artikel Terkait:

https://republikwisata.com/tempat-wisata-di-ciamis/

https://republikwisata.com/tempat-wisata-di-cianjur/

https://republikwisata.com/tempat-wisata-di-cirebon/

https://republikwisata.com/tempat-wisata-di-garut/

https://republikwisata.com/tempat-wisata-di-indramayu/